PENGERTIAN DIKSI
Pengertian diksi adalah pilihan kata. Maksudnya,
kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Pilihan kata merupakan
satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia
tutur setiap hari. Dalam memilih kata yang setepat-tepatnya untuk menyatakan
suatu maksud, kita tidak dapat lari dari kamus. Kamus memberikan suatu ketepatan
kepada kita tentang pemakaian kat-kata. Dalam hal ini, makna kata yang tepatlah
yang diperlukan
Kata yang tepat akan membantu seseorang
mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya, baik lisan maupun
tulisan. Di samping itu, pemilihan kata itu harus pula sesuai dengan situasi
dan tempat penggunaan kata-kata itu.
Hal yang utama mengenai diksi adalah
1.Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian
kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana
membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan
yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
2.Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan
membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari suatu gagasan yang ingin
disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan
situasi dan nilai rasa yang dimiliki kekompok masyarakat pendengar.
3.Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya
dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau pembendaharaan kata
bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud perbendaharaan kata atau kosa kata suatu
bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah baha
1. Pengertian Diksi
Dalam KBBI (2002 : 264) diksi diartikan sebagai
pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan
gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari
pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi
kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.
Setiap kata memiliki makna tertentu untuk membuat
gagasan yang ada dalam benak seseorang. Bahkan makna kata bisa saja “diubah”
saat digunakan dalam kalimat yang berbeda. Hal ini mengisyaratkan bahwa makna
kata yang sebenarnya akan diketahui saat digunakan dalam kalimat. Lebih dai
itu, bisa saja menimbulkan dampak atau reaksi yang berbeda jika digunakan dalam
kalimat yang berbeda.
Berdasarkan hal itu dapat dikatakan bahwa diksi
memegang tema penting sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan dengan
mengharapkan efek agar sesuai.
2. Ketepatan dan Kesesuaian Penggunaan Diksi
Pemakaian kata mencakup dua masalah pokok, yakni
pertama, masalah ketepatan memiliki kata untuk mengungkapkan sebuah gagasan
atau ide. Kedua, masalah kesesuaian atau kecocokan dalam mempergunakan kata
tersebut. Menurut keraf (2002 : 87) “Ketepatan pilihan kata mempersoalkan
kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada
imajinasi pembaca atau pendengar, seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan
oleh penulis atau pembaca”. Masalah pilihan akan menyangkut makna kata dan
kosakatanya akan memberi keleluasaan kepada penulis, memilih kata-kata yang
dianggap paling tepat mewakili pikirannya. Ketepan makna kata bergantung pada
kemampuan penulis mengetahui hubungan antara bentuk bahasa (kata) dengan
referennya.
Seandainya kita dapat memilih kata dengan tepat,
maka tulisan atau pembicaraan kita akan mudah menimbulkan gagasan yang sama
pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti yang dirasakan atau dipikirkan
oleh penulis atau pembicara. Mengetahui tepat tidaknya kata-kata yang kita
gunakan, bisa dilihat dari reaksi orang yang menerima pesan kita, baik yang
disampaikan secara lisan maupun tulisan. Reaksinya bermacam-macam, baik berupa
reaksi verbal, maupun reaksi nonverbal seperti mengeluarkan tindakan atau
perilaku yang sesuai dengan yang kita ucapkan. Agar dapat memilih kata-kata
yang tepat, maka ada beberapa syarat yang harus diperhatikan berikut ini.
a. Kita harus bisa membedakan secara cermat
kata-kata denitatif dan konotatif; bersinonim dan hampir bersinonim; kata-kata
yang mirip dalam ejaannya, seperti :bawa-bawah, koorperasi-korporasi,
interfensi-interferensi, dan
b. Hindari kata-kata ciptaan sendiri atau mengutip
kata-kata orang terkenal yang belum diterima di masyarakat.
c. Waspadalah dalam menggunaan kata-kata yang
berakhiran asing atau bersufiks bahasa asing, seperti :Kultur-kultural,
biologi-biologis, idiom-idiomatik, strategi-strategis, dan lain-lain
d. Kata-kata yang menggunakan kata depan harus
digunbakan secara idiomatik, seperti kata ingat harus ingat akan bukan ingat
terhadap, membahayakan sesuatu bukan membahayakan bagi, takut akan bukan takut
sesuatu.
e. Kita harus membedakan kata khusus dan kata umum.
f. Kita harus memperhatikan perubahan makna yang
terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal.
g. Kita harus memperhatikan kelangsungan pilihan
kata.
3. Kata dan Gagasan
Dalam berkomunikasi , setiap orang menggunakan kata
(bahasa). Para linguis sampai sekarang masih memperbincangkannya karena belum
ada batasan yang mutlak tentang itu. Istilah kata bisa digunakan oleh para
tatabahasawan tradisional. Menurut mereka, kataadalah satuan bahasan yang
memiliki satu pengertian atau kata adalah deretan huruf yang diapit oleh dua
buah spasi, dan mempunyai satu arti. Para tatabahasawan struktural, penganut
aliran Bloomfield menyebutnya morfem. Batasan kata yang dibuat
Bloomfield
sendiri, yakni kata adalah satuan bebas terkecil (a minimal free form)(chaer,
1994 : 162-163)
Yang paling penting dari rangkaian kata-kata itu
adalah pengertian yang tersirat di balik kata-kata yang digunakan. Setiap orang
yang terlibat dalam berkomunikasi harus saling memahami atau saling mengerti,
baik pembicara maupun pendengar, pengertian yang tersirat dalam sebuah kata itu
mengandung makna bahwa tiap katamengungkapkan sebuah gagasan atau sebuah ide.
Dengan kata lain, kata adalah media yang digunakan untuk menyampaikan gagasan
atau ide kepada orang lain. Menurut Keraf (2002:21)”Kata-kata ibarat”pakaian”
yang dipakai oleh pikiran kita. Tiap kata memiliki “jiwa”. Setiap anggota
masyarakat harus mengetahui “jiwa”, agar ia dapat menggerakkan orang lain
dengan “jiwa” dari kata-kata yang dapatdigunakannya:.
Kata dengan gagasan mempunyai hubungan
ketergantungan. Orang yang mempunyai banyak gagasan pasti mempunyai banyak kata
yang dikuasai seseorang, semakin banyak ide atau gagasan yang bisa
diungkapkannya. Orang yang banyak menguasasi kosakata akan merasa mudah dan
lancar berkomunikasi dengan orang, lain. Seringmkita sering tidak memahami
pembicaraan orang lain, karena kita tidak atau kurang menguasai kata-kata atau
gagasan seperti yang dikuasai oleh pembicara.
4. Pilihan Kata
Pilihan akat atau diksi bukan hanya memilih kata-katayang
cocok dan tepat untuk digunakan dalam mengungkapkan gagasan atau ide, tetapi
juga menyangkut persoalan fraseologi (cara memakai kata atau frase di dalam
konstruksi yang lebih luas, baik dalam bentuk tulisan maupun ujaran), ungkapan,
dan gaya bahasa. Fraseologi mencakup persoalan kata-kata dalam pengelompokan
atau susunannya, atau menyangkut cara-cara yang khusus berbentuk
ungkapan-ungkapan. Pemilihan gaya bahasa yang akan digunakan pun merupakan
kegiatan memilih kata menyangkut gaya-gaya ungkapan secara individu.
Orang yang banyak menguasai kosakata akan lebih
mudah memilih kata-kata yang tepat untuk digunakan dalam menyampaikan
gagasannya. Orang yang kurang banyak menguasai kosakata terkadang tidak bisa
menempatkan kata terutama yang bersinonim, seperti kata meneliti sama artinya
dengan kata menyelidiki, mengamati, dan menyidik. Kata0kata turunannya
penelitian, penyelidikan, pengamatan, dan penyidikan.
Orang yang menguasai
banyak kosakata tidak akan menerima bahwa kata-kata tersebut mengandung arti yang
sama, karena bisa menempatkan kata-kata itu dengan cermat sesuai dengan
konteksnya. Sebaliknya orang yang tidak menguasai kosakata akan mengalami
kesulitan karena tidak mengetahui ada kata yang lebih tepat, dan tidak
mengetahui ada perbedaan dari kata-kata yang bersinonim itu. Dengan demikian,
menurut Keraf (2002: 14) diksi :
a. Mencakup pengertian kata-kata yang fipakai untuk
menyampaikan suatu gagasan, cara menggabungkan kata-kata.
Yang tepat, dan gaya yang paling baik digunakan
dalam situasi tertentu;
b. Diksi adalah kemampuan secara tepat membedakan
nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk
menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki
kelompok masyarakat pendengar atau pembaca; dan
c. Diksi yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan
oleh penguasaan kosakata yang banyak.
5. Makna Kata dan Jenisnya
Kata yang merupakan satuan bebas terkecil mempunyai
dua aspek, yakni aspek bentuk atau ekspresi dan aspek isi atau makna. Bentuk
bahasa adalah sesuatu yang dapat dicerna oleh pancaindra, baik didengan maupun
dilihat. Isi atau makna adalah segi yang menimbulkan reaksi atau respon dalam
pikiran pendengar atau pembaca karena rangsangan atau stimulus aspek bentuk
tadi. Kalau seseorng berkata, “pergi!” kepada kita, maka akan timbul reaksi
dalam pikiran kita diam sekarang”. Dengan demikian, kata pergi merupakan bentuk
atau ekspresi dan isinya atau maknanya merupakan reaksi seseorang atas perintah
tadi.
Wujud reaksi itu bermacam-macam yakni berupa
tindakan atau perilaku, berupa pengertian, serta berupa pengertian dan
tindakan. Hal ini bergantung pada apa yang didengarnya, dengan kata lain
respons akan muncul berdasarkan stimulusnya. Dalam berkomunikasi tidak hanya
berhadapan dengan kata, tetapi juga berhadapan dengan serangkaian kata yang
mengusung amanat. Dengan demikian, ada beberapa unsur yang terkandung dalam
ujaran itu yaitu : pengertian, perasaan, nada, dan tujuan. Keempat unsur ini
merupakan usaha untuk memahami makna. Untuk lebih kelasnya mari kita bahan satu
persatu.
a. Pengertian merupakan landasan dasar untuk
menyampaikan sesuatu kepada pendengar atau pembaca dengan mengharapkan suatu
perilaku;
b. Perasaan merupakan ekspresi pembicara terhadap
pembicaraanya, hal ini berhubungan dengan nilai rasa terhadap hal yang
dikatakan pembicara;
c. Nada mencakup sikap pembicara atau penulis kepada
pendengar pembacaanya; dan
d. Tujuan yaitu sesuatu yang ingin dicapai oleh
pembicara atau penulis.
Makna kata merupakan hubungan antara bentuk dengan
sesuatu yang diwakilinya atau hubungan lambang bunyi dengan sesuatu yang di
acunya. Kata kuda merupakan bentuk atau ekspresi “sesuatu yang diacu oleh kata
kuda” yakni “seeekor binatang yang tinggi-besar, larinya kencang dan biasa
ditunggangi”.kedua istilah yang disbut referen. Hubungan antara bentuk dan
referen akan menimbulkan makna atau referensi.
Makna kata pada umumnya terbagi atas dua macam yakni
makna denotatif dan makna konotatif. Kata-kata yang bermakna denotatif biasa
digunakan dalam bahasa ilmiah yang bersifat tugas atau tidak menimbulkan
interpretasi tambahan. Makn denotatif disebut juga dengan istilah; makna
denatasional, makna kognitif, makna konseptual, makna konseptual, makna ideasional,
makna referensial, atau makna proposional (Keraf, 2002:208). Disebut makna
denotasional, konseptual, referensial dan ideasional, karena maknamitu mengacu
pada referen, konsep atau ide tertentu dari suatu referen. Disebut makna
kognitif karena makna itu berhubungan dengan kesadarn, pengetahuan dan
menyangkut rasio manusia.
Karena adanya bermacam-macam makna, maka penulis
harus hati-hati dalam memilih kata yang digunakan.
Sebenarnya memilih kata-kata
bermakna denotatif lebih mudah daripada memilih kata-kata bermakna konotatif.
Seandainya ada kesalahan dalam penulisan denotasi, mungkin karena adanya
kekeliruan disebabkan oleh kata-kata yang mirip karena masalah ejaan. Kata-kata
yng mirip itu seperti : gajig-gaji, darah-dara, interferensi-interfensi, dan
bawah-bawa. Untuk lebih jelasnya, makna denotatif dapat dibedakan menjadi dua
macam hubungan antara sebuah kata dengan barang individual yang diwakilinya.
Kedua, hubungan sebuah kata dengan ciri-ciri atau perwatakan tertentu dari
barang yang diwakilinya.
Makna konotatif atau sering juga disebut makna
kiasan, makna konotasional, makna emotif, atau makna evaluatif. Makna konotatif
adalah suatu jenis makna dimana stimulus dan respons mengandung nilai-nilai
emosional. Kata-kata yang bermakna konotatif atau kiasan biasanya dipakai pada
pembicaraan atau karangan nonilmiah, seperti: berbalas pantun, peribahasa,
lawakan, drama, prosa, puisi, dan lain-lain. Karangan nonilmian sangat
mementingkan nilai-nilai estetika. Nilai estetika dibangun oleh bahasa
figuratif dengan menggunakan kata-kata konotatif gar penyampaian pesan atau
amanat itu terasa indah. Pada karangan ini kurang memperhatikan keakuratan
informasi dan kelogisan makna. Dalam menyampaikan pesan ada dua macam cara.
Pertama, penyampaian pesan secara langsung. Penyampaian pesan secara langsung
hampir sama dengan penyampaian pesan (informasi) dalam karangan tidak langsung
harus menggunakan bahasa figuratif dengan kata-kata konotatif. Kita tidak akan
bisa langsung memahami pesan atau amanat yang ingin disampaikan oleh pengarang
kalau tidak mempunyai kemampuan mengapresiasinya.
Berikut kata-kata denotasi dan konotasi:
- Dia cantik seperti ibunya (denotatif)
- Dia cantik bagaikan bunga (konotatif)
- Beliau telah wafat tiga tahun yang lalu
(denotatif)
- Beliau tekah mangkat tiga tahun yang lalu
(konotatif)
- Kolam itu luasnya seratus meter persegi
(denotatif)
- Kolam itu luas sekali (konotstif)
- Sebanyak seratus ribu orang yang menonton
pertandingan sepakbola (denotatif)
- Membeludak penonton yang ingin menyaksikan
pertandingan sepak bola (konottif
6. Kata Umum dan Kata Khusus
Kata umum adalah kata-kata yang pemakaian dan
maknanya bersifat umum dan mencakup bidang yang luas, sedangkan kata yang
khusus adalah kata-kata yang pemakaian dan maknanya terbatas pada suatu bidang
tertentu.
Contoh : Kata Umum Kata Khusus
Miskin gelandangan, yatim piatu
Melihat menjenguk, menengok, melayat
Menatap, menoleh, mengamati
Besar raya, akbar, agung
Contoh :
a. Saya ngin menjadi sarjana pendidikan, oleh karena
itu sekarang kuliah di FKIP Uninus
Saya ingin
menjadi seorang hakim oleh karena itu sekarang kuliah Fakultas Hukum
b. Orang tua kami anggota Korpri. (umum)
Ibu saya
seorang guru SD (khusus)
7. Perubahan Makna Kata
Bahasa bersifat dinamis sehingga dapat menimbulkan
kesulitan bagi pemakai yang kurang mengikuti perubahannya. Ketepatan suatu kata
untuk mewakili atau melambangkan suatu benda, peristiwa, sifat, dan keterangan,
bergantung pada maknanya, yakni hubungan antara lambang bunyi (bentuk/kata)
dengan referennya.
Perubahan makna kata bukan hanya ditentukan oleh
perubahan jaman (waktu), melain juga disebabkan oleh tempat bahasa itu tumbuh
dan berkembang. Makna bahasa mula-mula dikenal oleh masyarakatnya, tetapi pada
suatu waktu akan bergeser maknanya pada suatu wilayah yang lain masih
mempertahankan makna yang aslinya. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati
dalam menggunakan atau memilih kata apalagi dalam hal-hal yang bersifat
nasional (masalah tempat), terkenal, dan sementara belangsung (masalh waktu)”.
Para mahasiswa yang membuat katya ilmiah, yang tulisannya bisa dibaca dalam
taraf nasional harus menggunakan kata yang bersifat nasional, terkenal dan
masih dipakai masyarakat.
Sebelum Perang dua Ke II kita mengenal kata daulat,
dalam KBBI (2001: 240) mengandung arti: “1. berkat kebahagiaan (yang adal pada
raja); bahgia; 2. kekuasaan; pemerintah. Kata ini digunakan dalam kalimat
,”Penyerahan kedaulatan Republik Indonesia; Negara Republik Indonesia yang
merdeka berdaulat. Tetapi pada waktu revolusi fisik kata daulat bermakna lain
yakni, merebut hk dengan tidak sah, memecat dengan paksa. Misalnya: tanah-tanah
Belanda banyak yang didaulatoleh rakyat; gubernur itu didaulat tidak dipakai
lagi, sehingga kata itu hampir mati meskipun dalam KBBI masih tercantum tetapi
sudah jarang pemakainya.
8. Diksi dalam Kalimat
Diksi dalam kalimat adalah pilihan kata yang tepat
untuk ditempatkan dalam kalimat sesuai makna, kesesuaian, kesopanan, dan bisa
mewakili maksud atau gagasan. Makna kata itu secara leksikal banyak yang sama,
tetapi penggunaanya tidak sama. Seperti kata penelitian, penyelidikan.
Kata-kata tersrbut bersinonim (mempunyai arti yang sama), tetapi tidak bisa
ditempatkan dalam kalimat yang sama. Contoh dalam kalimat; “Mahasiswa tingkat
akhir harus mengadakan penelitian untuk membuat karya ilmiah sebagai tugas
akhir dalam studinya”;”Penyelidikan kasus penggelapan uang negara sudah
dimulai”; Berdasarkan pengamatan saya situasi belajar di kelas A cukup kondusif;
Berdasarkan hasil penyidikan polisi, ditemukan fakta-fakta yang memperkuat dia
menjadi tersangka. Keempat kata dalam kalimat-kalimat itu tidak bisa dtukar.
Seandainya ditukar, tidak akan sesuai sehungga akan membingungkan pendengar
atau pembaca. Dari segi kesopanan, kata mati, meninggal, gugur, mangkat, wafat,
dan pulang ke rahmatullah,dipilih berdasarkan jenis mahluk, tingkat sosial, dan
waktu. Contoh : Kucing saya mati setelah makan ikan busuk; Ayahnya meninggal
tadi malam; Pahlawanku gugur di medan laga; Beliau wafat 1425H. Frase biasa
dipakai dalam bewara kematian di surat kabar, seperti”…telah pulang ke
rahmatullah kakek Jauhari….”. dari segi makna, kta islam dan muslim sering
salah penggunaanya dalam kalimat. Kita pernah mendengar orang berkata, “Seelah
menjadi Islam dia rajin bersedekah”. Seharusnya, “Setelah masuk Islam dia rajin
bersedekah”. Kalau mau menggunakan kata menjadi maka selanjutnya harus
menggunakan kata muslim. Contoh, “Setelah menjadi muslim dia rajin bersedekah”.
Islam adalah nama agama yang berarti lembaga, sedangkan muslim adalah orang
yang beragama Islam. Kata menjadi dapat dipasangkan dengan orangnya dan kata
masuk tepat dipasangkan dengan lembaganya.
REFERENSI :
http://pbsindonesia.fkip-uninus.org/media.php?module=detailmateri&id=63
http://capungtempur.blogspot.com/2010/10/diksi-pengertian-diksi-adalah-pilihan.html
+ comments + 1 comments
QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID Terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan. ...
See More
Qqtaipan. Org | Qqtaipan. Net | Taipanqq. Vegas
- you can't fight.
Don't delay your playing victory! IMMEDIATELY REGISTER THE USER ID & play the good card.
With minimum deposit only rp 20.000,-
1 USER ID CAN PLAY 8 games.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker
• BandarSakong
• Bandar66
We'll also make it easier for you to create an id with registration for free.
For The Depot & withdraw process is handled by
Our customers are professional and friendly.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
You can also play it via Android / Iphone / Ipad
For more information please contact cs we-Online 24 hours!!
• of: + 62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE
Come & Join Us!
Post a Comment