JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan kian tak mengenal waktu di Jakarta. Tak hanya pada hari kerja dan jam sibuk, kemacetan juga mendera warga Jakarta di akhir pekan di luar jam sibuk. Seperti terlihat pada Minggu (25/9) pukul 14.00-15.00 di sejumlah ruas jalan di ibu kota.
Jalan S Parman di Jakarta Barat, misalnya, tersendat sejak Slipi hingga ke Slipi Jaya. Kemacetan berlanjut dari Tomang hingga menjelang Grogol.
Antrean kendaraan juga terlihat di Jalan Latumeten dari arah Pluit menuju Slipi. Di bawah jalan layang Grogol antrean kendaraan bisa mencapai lebih dari 500 meter. Jalanan tersendat akibat padatnya volume kendaraan juga terlihat di Jalan Hayam Wuruk menjelang Pasar Glodok, hingga perempatan Kota. Beberapa titik di Jalan Gajah Mada juga tersendat.
Padatnya jalanan Jakarta di akhir pekan tak hanya karena padatnya volume kendaraan yang melintas. Hambatan seperti angkutan umum yang berhenti sembarangan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, angkot ngetem di tepi jalan, dan putaran balik arah.
Antrean kendaraan masuk pusat perbelanjaan, seperti di Slipi Jaya dan Mal Taman Anggrek, juga menyumbang kemacetan lalu lintas.
Tampak beberapa polisi berusaha mengatur agar kendaraan tidak menumpuk di satu titik. Namun, jumlah petugas tidak sebanding dengan banyaknya kendaraan yang melintas
Sumber ; http://megapolitan.kompas.com/read/2011/09/25/16165577/Tiada.Hari.Tanpa.Macet.di.Jakarta
Saran & komentar :
Menurut saya sungai sungai yg ada di Jakarta sebaiknya di keruk dan diperdalam pada musim kemarau ini,hasil kerukan dan tanah yg diangkat dari dalam sungai dimanfaatkan untuk menguruk kiri kanan sungai sebagai tanggul,setelah sungai sungai itu dalam bisa digunakan untuk lalu lintas air sebagai alat angkutan masal seperti gerbong gerbong yang terbuat dari fiber yang di tarik oleh satu mesin seperti halnya kereta listrik.Hal ini mungkin bisa mengurangi kemacetan dijalan raya karena pengguna angkutan ini tidak bersinggungan dengan pengguna angkutan jalan raya.Ini hanya sebuah ide yang saya harapkan bisa dipikirkan oleh ahli angkutan umum di Indonesia. ^_^
Saran & komentar :
Menurut saya sungai sungai yg ada di Jakarta sebaiknya di keruk dan diperdalam pada musim kemarau ini,hasil kerukan dan tanah yg diangkat dari dalam sungai dimanfaatkan untuk menguruk kiri kanan sungai sebagai tanggul,setelah sungai sungai itu dalam bisa digunakan untuk lalu lintas air sebagai alat angkutan masal seperti gerbong gerbong yang terbuat dari fiber yang di tarik oleh satu mesin seperti halnya kereta listrik.Hal ini mungkin bisa mengurangi kemacetan dijalan raya karena pengguna angkutan ini tidak bersinggungan dengan pengguna angkutan jalan raya.Ini hanya sebuah ide yang saya harapkan bisa dipikirkan oleh ahli angkutan umum di Indonesia. ^_^
Post a Comment