APA ITU ETIKA ?
Etika dalam bahasa Yunani Kuno yaitu ethikos yang berarti timbul dari kebiasaan, lebih tepatnya adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana setiap individu mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah,baik, buruk, dan tanggung jawab.
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan. Kebutuhan akan refleksi itu akan dapat dirasakan, antara lain saat berpendapat namun tidak sejalan dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama:
- meta-etika (studi konsep etika)
- etika normatif (studi penentuan nilai etika)
- etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).
begitu juga etika bisa disamakan dengan akhlak.
Akhlaq berasal dari bahasa arab, yaitu jama’ dari kata “khuluq” (خلوق ) secara bahasa kata ini memiliki arti perangai atau yang mencakup diantaranya: sikap, prilaku, sopan, tabi’at, etika, karakter, kepribadian, moral dll. timbang”. Sedangkan menurut Mukhtar Ash Shihah akhlak adalah berarti watak. Sedangkan menurut Al Firuzabadi akhlak adalah watak, tabi’at, keberanian, dan agama.[1]
Kemudian, dalam Bashaa-ir Dzawi Al Tamyiz fi Lathaa- if Al Kitab Al Aziz Baashiroh fi Akhlak adalah pikiran yang lurus. Kata al-khuluqu digunakan pula dalam menciptakan sesuatu yang tanpa perrmulaan dan tanpa meniru.
Pada dasarnya al khulqu dan al kholqu sama hanya saja al kholquitu khusus tertuju pada tingkah – tingkah atau keadaan dan bentuk – bentuk yang bisa dilihat dengan mata, sedangkan khulqukhusus pada kekuatan dan tabi’at yang ditembus dengan hati. Ibnu Abbas r.a berkata “maksudnya benar – benar berragama yang agung, agama yang paling kucinta dan tak ada agam yang Aku ridhoi selain selainna.agama itu adalah islam” kemudian, Alhasan berkata, “maksudnya etika Al-Qur’an” kemudian Qotadah berrkata “maksudnya sesuatu yang diperintahkan Allah dan yang dilarang-Nya”. Adapun maknanya adalah “sesungguhnya kamu benar – benar berakhlak yang telah dipilih Allah untukmu dalam Al – Qur’an. Dalam Ash-Shohihainai dikatakan, bahwa Hisyam bin Hakim berrtanya kepada ‘Aisyah tentang akhlak Rosulullah, kemudian ‘Aisyah menjawab, “akhlak beliau adalah akhlak Al-Qur’an”.
ETIKA DESKRIPTIF
Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
Etika deskriptif menurut pendapat Katt Soff bahwa etika bersangkutan dengan nilai dan ilmu pengetahuan yang membicarakan masalah baik dan buruknya tingkah laku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Etika bersangkutan dengan pencatatan terhadap corak-corak predikat serta tanggapan-tanggapan kesusilaan yang dapat ditemukan dalam masyarakat. Sehingga ilmu ini hanya bersifat pemaparan atau penggambaran saja.
Etika deskriptif dapat disimpulkan sebagai bentuk implementasi perbuatan serta perilaku yang diterapkan setiap manusia merupakan landasan pergaulan kehidupan antar manusia dalam ruang lingkup lingkungan masyarakat.
ETIKA BERPROFESI DALAM BIDANG I.T
BERDASARKAN IEEE,
1. To accept responsibility in making decisions consistent with the safety, health and welfare of the public, and to disclose promptly factors that might endanger the public or the environment
yakni dapat bertanggung jawab dalam mengambil keputusan dengan konsisten memperhatikan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat, dan mengumumkan secara cepat faktor apa saja yang dapat membahayakan masyarakt ataupun lingkungan.
2. To avoid real or perceived conflicts of interest whenever possible, and to disclose them to affected parties when they do exist
yakni menghindari atau segera sadar akan adanya konflik sebisa mungkin dan memberi tahu kepada pihak-pihak yang telah terlibat konflik.
yakni menghindari atau segera sadar akan adanya konflik sebisa mungkin dan memberi tahu kepada pihak-pihak yang telah terlibat konflik.
3. To be honest and realistic in stating claims or estimates based on available data
yakni jujur dan apa adanya dalam mengestimasi dengan berdasarkan data yang ada.
4. To reject bribery in all its forms
yakni menolak segala macam sogokan dalam bentuk apapun.
5. To improve the understanding of technology, its appropriate application, and potential consequences
yakni untuk meningkatkan pemahaman dalam teknologi seperti aplikasi yang sesuai dan konsekuensi dari potensi teknologi.
6. To maintain and improve our technical competence and to undertake technological tasks for others only if qualified by training or experience, or after full disclosure of pertinent limitationser
yakni untuk menjaga dan meningkatkan kompetensi teknis dan menangani berbagai tugas teknologis untuk yang lain hanya jika memenuhi syarat berdasarkan pelatihan atau pengalaman.
7. To seek, accept, and offer honest criticism of technical work, to acknowledge and correct errors, and to credit properly the contributions of others
yakni mencari, menerima dan menawarkan kritikan jujur akan pekerjaan teknis, membenarkan dan mengoreksi kesalahan, dan menghargai kontribusi yang lain secara layak.
8. To treat fairly all persons regardless of such factors as race, religion, gender, disability, age, or national origin
yakni memperlakukan semua orang secara adil tanpa memandang faktor ras, agama, jenis kelamin, fisik , umur dan suku bangsa.
9. To avoid injuring others, their property, reputation, or employment by false or malicious action
yakni menghindari kekerasan terhadap orang lain baik itu berupa properti, reputasi, penipuan atau tindakan tercela lainya.
10. To assist colleagues and co-workers in their professional development and to support them in following this code of ethics
membantu sesama kolega atau rekan kerja dalam hal perkembangan profesi dan mendukung mereka dalam mengikuti kode etik ini
sumber :
Post a Comment